Gemuruh musik pengiring yang dikreasikan sedemikian apik bersahutan dengan riuh rendah suara penonton mewarnai Final Lomba Jingle ATB 2018 di Mega Mall Batam Center. Ratusan supporter dari sekolah – sekolah yang lolos sebagai finalis memadati atrium utama. Tak ketinggalan pula guru dan siswa SMPN 6 Batam yang khusus hadir untuk menyaksikan penampilan 15 orang siswa yang mewakili sekolah tercinta ini berlaga di Final.
Sejak menerima undangan lomba, para siswa kelas VIII dan IX yang terpilih mengikuti perhelatan ini sudah tekun berlatih. Mereka menyusun sendiri koregraphy untuk selanjutnya disempurnakan oleh pembimbing. Dibawah arahan ibu Cica, tak jarang mereka baru meninggalkan sekolah sesaat sebelum azan magrib untuk berlatih.
Terpilih menjadi 8 besar dari total 38 sekolah peserta adalah buah pengorbanan selama proses latihan sekaligus juga tantangan besar untuk kembali berjuang. Jarak waktu tampil yang hanya berselang hari tak memberi banyak kesempatan merubah gerakan atau musik pengiring secara total. Akhirnya, hanya beberapa bagian saja yang di modifikasi agar tetap nampak fresh dihadapan juri dan penonton. Tak tangung-tanggung, latihan terakhir sehari sebelum final baru selesai jam 10 malam. Menurut Rafi, salah seorang peserta dari kelas IX, perubahan beberapa lagu pengiring yang mengharuskan penyesuaian gerakan membuat peserta harus berlatih extra keras agar bisa kompak, selain itu sedikit kendala dalam proses dubbing lagu pengiring sempat juga membuat peserta tegang. Namun berkat kerjasama, tim yang dimotori oleh Ghazy ini mampu melewatinya dengan baik. Bu Cica sendiri sebagai pembimbing memang menekankan kedisiplinan dan kekompakan sebagai pondasi tim.
Kostum dirubah 100%. Ide kreatif Ibu Muslimah dan anak – anak OSIS menghasilkan seragam serba hitam berhologram merah putih dibagian dada, lengan dan kaki yang tampak mewah dan menawan diatas panggung. Jangan salah, untuk menyiapkan seragam ini, bu Muslimah dan team rela bolak balik mencari bahan kostum untuk selanjutnya begadang mengkreasikan hologram secara manual. Termasuk juga menyiapkan beberapa properti pendukung.
Totalitas siswa pendukung dan guru-guru yang terlibat baik sebagai pembina, tim kreatif, maupun supporter akhirnya terlihat pada performance peserta saat tampil. Dihadapan penonton yang membludak lengkap dengan yel – yel sekolah masing – masing tim SMPN 6 tidak kehilangan nyali. Mereka tampil sempurna, melampaui penampilan saat latihan. Meski tanpa sorak sorai gegap gempita supporter seperti yang dimiliki SMPN 28, SMPN 29, dan SMPN 42, nyatanya tim berhasil mempersembahkan Piala Juara II bagi SMPN 6 Batam.